PATI, Portaljateng.com – Viral di media sosial (medsos) Facebook (FB). Postingan wali murid yang anaknya tidak bisa mendapatkan kartu tes dikarenakan belum membayar iuran sukarela sebesar Rp 700 ribu di SMP Negeri 1 Gabus, Kabupaten Pati.
Salah satu pengguna medsos dengan akun Ella Kristiawan mengunggah keluhanya di group komunitas asli anak Pati.
”Mohon bantuannya nggeh. Buat staf guru SMP N 1 Gabus, khususnya buat komite SMPN 1 Gabus. Kenapa anak saya tidak dikasih kartu tes jika belum membayar uang senilai Rp 700 ribu. Maksudnya apa ini. Mohon penjelasannya,” isi kutipan postinganya.
Postingan itu ramai di grup FB itu, bahkan sampai 700 komentar dan like 337 pengguna. Netizen mempertanyakan bagaimana bisa terjadi persoalan seperti itu. Bahkan ada yang berkomenter bukan rahasia umum lagi.
Wali murid itu mempertanyakan kenapa anaknya diperlakukan berbeda. Seharusnya, jika tak membayar iuran tak ada permasalahan.
”Iklas kok dipatok harga segitu besarnya. Untuk siswa kelas 7 Rp 700 ribu, kelas 8 Rp 600 ribu, kelas 9 Rp 500 ribu. Bangun duet semono persiswa bangun opo,” paparnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Gabus Hardani Widayati tidak berada di tempat dan ditemui Pargiyono Wakil Kepala Sekolah sekaligus humas dan didampingi salah satu staf kantor.
Pargiyono Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gabus tidak banyak memberikan keterangan dan mengajurkan untuk konfirmasi langsung ke kepala sekolah.
“Kalau untuk konfirmasi bisa langsung ke kepala sekolah mas, saya ini cuma bawahan karena masih ada atasan yang berwenang untuk menjawabnya,” singkat Pargiyono, Kamis (30/5).
Sementara itu Hardani Widayati saat di hubungi melalui sambungan telpon Whatsapp (wa) Kamis 30 Mei 2024 (pukul 13.49) tida memberikan komentar terkait iuran sukarela sebesar.Rp 700 ribu yang ramai di medsos.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon (wa), pembicaraan kurang lebih 1 menit tiba-tiba langsung dimatikan seketika, saat Portaljateng.com konfirmasi terkait iuran sukarela yang dilakukan SMP Negeri 1 Gabus.
Red
