Pati, Portaljateng.com – Nelayan, pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu mengarungi luasnya lautan untuk mencari nafkah. Mereka adalah sosok yang tak pernah lelah, berjuang dengan ombak yang kadang deras, kadang tenang.
Namun, dibalik keberanian mereka tersembunyi kisah keluh kesah yang jarang terdengar oleh telinga kita dalam mencari nafkah keluarga dibalik kerasnya samudra luas.
Sutrisno, nelayan asal Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, mengungkapkan keluh kesah dimasa sulit seperti sekarang ini, kadang hasil tangkapan tidak sesuai dengan biaya pengeluaran.
“Pada musim sekarang ini muara yang menjadi pendangkalan untuk menuju laut dikeluhkan nelayan. Kadang kita harus jam 3 pagi menunggu air pasang, yang biasanya kita bisa berangkat jam 8-9 malam,” ucap Sutrisno, Senin 16 Oktober 2023.
“Belum kita balik ke pantai atau sandaran kita sampai jam 1 malam bisa pulang, menjadikan hasil penangkapan kurang maksimal. Kita berharap secepatnya adanya normalisasi di muara, jalur kapal kecil tidak kesulitan berlayar,” Imbuhnya.
Keluh kesah nelayan bukan hanya tentang mencari ikan, tetapi juga tentang menjaga keberlangsungan hidup mereka dan ekosistem laut dan bahan bakar subsidi yang dikeluhkan. Apa yang dibutuhkan untuk berangkat kurang memenuhi kebutuhan berlayar.
“Semoga tergabungnya saya di Relawan Bocahe Gibran Nusantara mendukung Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Gibran. Nantinya nelayan-nelayan kecil bisa mengungkapkan apa yang menjadi keinginan mereka dan menyampaikan harapan besar kepada pemimpin berikutnya,” harapnya.
(Why/Sty)