Pati, Portaljateng.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, mencatat 19 desa yang tersebar di 6 kecamatan di Kabupaten Pati mengalami krisis air bersih dampak dari musim kemarau ektrim.
Data dari BPBD Pati setidaknya ada 26.791 warga yang terdiri dari 5.206 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban krisis air.
Martinus Budi Prasetya, Kepala BPBD Pati mengatakan pihaknya baru saja menetapkan dua desa yakni Desa Sitimulyo Kecamatan Pucakwangi dan Desa Tambahmulyo Kecamatan Jakenan diantara 18 desa yang mengalami kekeringan ekstrim.
Untuk membantu air bersih ke desa-desa yang terdampak, pihaknya dengan dibantu relawan setiap hari mengirim sebanyak 5 hingga 6 truk tangki.
“Dari data pertanggal 19 Agustus, setiap hari kita kirimkan 5-6 tangki untuk distribusi air bersih ke desa-desa. Pemutakhiran data jumlah tangki setiap hari Senin tiap minggunya,” ujarnya, Jumat(25/8/2023).
Selain melakukan distribusi air bersih, pihaknya juga mengirimkan bantuan air bersih ke sekolah-sekolah yang membutuhkan yang terdampak.
Martinus berharap, ada bantuan dari pihak-pihak terkait untuk masyarakat yang terdampak, selain itu dirinya belum bisa memastikan kapan musim kemarau akan berakhir mengingat belum ada tanda-tanda hujan khususnya di wilayah Pulau Jawa.
“Pastinya kita berharap berbagai pihak turut membantu masyarakat terdampal krisis air bersih di musim kemarau ini, karena itu sangat berarti bagi mereka,” Tambahnya.
(Why/Sty)