REMBANG, Portaljateng.com – Kecamatan Pamotan mengalami kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan rata-rata 10 kasus per bulan. Sebagai respons, pemerintah Kecamatan Pamotan menggerakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak, (27/6).
Camat Pamotan, Rofiq Pahlevi, mengungkapkan wilayahnya masuk zona merah setelah seorang warga meninggal dunia akibat DBD.
“Kami zona merah karena ada kasus satu yang meninggal dunia,” tuturnya
Sejak Januari hingga awal Juni, tercatat 10 kasus DBD setiap bulan. Untuk menekan angka ini, PSN akan dilakukan serentak di 23 desa pada Jumat besok. Kepala desa diminta menggerakkan kepala dusun, tim penggerak PKK, dan kader jumantik untuk melaksanakan 3M (menguras, mengubur, menutup). Gerakan ini juga akan menyasar sekolah-sekolah dan instansi pemerintah.
“Kami sudah atur waktunya, masuk ke sekolah-sekolah. Ini juga untuk instansi,” tambah Rofiq.
Rofiq menegaskan pentingnya perhatian setiap desa dalam pemberantasan demam berdarah, mengingat nyamuk bisa bermigrasi hingga radius 100 meter. Beberapa desa, seperti Sumberejo, Pamotan, Ringin, dan Tempaling, sudah menjalani fogging. “Informasi dari DKK, telur nyamuk bisa bertahan mulai enam bulan sampai satu tahun,” katanya.
Gerakan serentak PSN ini membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk menghindari penyakit demam berdarah. “Harus kerja sama. Kami ingin gerakan serentak di semua elemen: rumah, lingkungan, sekolah, dan instansi. Kolaborasi serentak,” tandasnya.