Novi Eko Yulianto Komitmen Jaga Netralitas di Pilkada 2024

PATI, Portaljateng.com – Sebagaimana seorang Kepala Desa (Kades) pada umumnya, sudah seharusnya bersikap netral tanpa adanya keberpihakan dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Hal inilah yang dipegang teguh oleh Kades Jakenan Kabupaten Pati sekaligus Bakal Calon Bupati Pati, Novi Eko Yulianto.

Menurutnya, aksi Deklarasi dukungan Kades se-Kabupaten Pati terhadap salah satu bakal calon di Pilkada (pemilihan kepala daerah) 2024 sangatlah tidak etis. Terlebih, aksi tersebut dilakukan lengkap dengan seragam Kades, setelah penyerahan SK (Surat Keputusan) perpanjangan Kades selama dua tahun.

Menurutnya, Kades sebagai pemimpin tertinggi di tingkat desa harus bisa menjadi teladan bagi masyarakatnya.

“Mendukung itu hak-hak saja, tetapi kan juga harus beretika. Apalagi Kades ini harusnya bersikap netral. Harusnya kita juga santun, masih pakai seragam atribut lengkap, kok mendeklarasikan salan satu bakal calon. kan gitu?” ucap Novi, Rabu (26/6).

Novi juga mengaku terkejut, pasalnya aksi yang dilakukan sebenarnya adalah bentuk Aksi Pati Damai setelah adanya kasus di Sumbersoko Sukolilo, kemudian muncul aksi deklarasi di Alun-alun Simpang 5 Pati.

“Awalnya kan yang di alun-alun itu deklarasi Pati Damai. Tetapi kenapa tiba-tiba ada deklarasi untuk mendukung salah satu calon pada pilkada tahun ini. Saya pikir itu kurang pas, aksi itu kan juga tidak lepas dari pimpinan, pasti tidak akan melakukan aksi tanpa adanya persetujuan atau izin pimpinan,” tambahnya.

Tentunya Novi berharap agar instansi terkait yakni Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bisa segera menengahi kasus ini. Sebab, mengacu pada undang-undang netralitas Kades, hal tersebut dinilai olehnya sudah diluar batas.

“Bawaslu harus bisa segera bekerja, karena negara ini diatur dengan undang-undang. Mereka pasti punya undang-undang. Kalau benar menyalahi ya harus ditindak tegas,” tandasnya.

Jika tidak ada tindakan tegas dari Bawaslu, Novi khawatir pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada saat Pilkada November mendatang, akan lebih parah dan bisa menimbulkan konflik sosial di masyarakat.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Dilarang untuk menyalin artikel ini tanpa izin !!