Hari Tasyrik adalah Hari Istimewa Bagi Ummat Islam

PATI, Portaljateng.com – Baru saja kita merayakan hari raya Idul Adha 1445H/ 2024 M yang merupakan salah satu hari raya ummat islam dan disebut juga hari raya Haji, dimana jutaan ummat islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di suatu tempat yang namanya Arafah untuk melakukan wukuf, sebagai puncaknya ibadah haji, dimana bagi jamaah haji yang tidak melakukan wukuf di Arafah, maka hajinya tidak syah, karena termasuk salah satu rukun haji yang harus dijalaninya.

Selanjutnya kita akan memasuki Hari Tasryik selama 3 hari berturut – turut dimana para jamaah haji berkumpul di Mina untuk melakukan rangkaian ibadah haji berikutnya yaitu melontar jumroh, baik jumroh ula, wusto, dan aqobah.
Walaupun tidak melakukan seperti yang dilakukan para jamaah haji di tanah Harom. Bagi kita, ummat islam yang berada di Indonesia memaknai hari Tasyrik sebagai hari yang istimewa, yaitu hari untuk bersenang- senang, untuk dirayakan dengan makan minum, tetapi tidak melupakan berdzikir, mengingat Allah SWT.

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah.

Ada yang menyebut hari tasyrik berasal dari kata yusyrikun yang berarti menjemur. Dalam hal ini, tasyrik berarti menjemur daging kurban. Adapun sumber lain mengatakan bahwa tasyrik berasal dari kata yusyrik yang berarti terbit. Maknanya, hewan-hewan kurban mulai disembelih saat matahari terbit. Ada pula yang memaknai bahwa salat Idul Adha dilaksanakan selepas matahari terbit, dan hari-hari tasyrik mengikuti hari Idul Adha.

Hari tasyrik dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 203. Allah SWT berfirman,

وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Artinya: “Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

Menurut Ibnu Abbas dalam riwayat yang dikeluarkan Imam Bukhari, maksud hari yang telah ditentukan jumlahnya dalam ayat tersebut adalah hari tasyrik.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan 1 Zulhijah 1445 H/2024 M jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Dengan demikian, pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M (10 Zulhijah ) bertepatan dengan Senin, 17 Juni 2024 kemarin.

Berdasarkan keputusan tersebut, maka hari tasyrik 2024 di Indonesia akan berlaku :
11 Zulhijah 1445 H: hari Selasa, 18 Juni 2024
12 Zulhijah 1445 H: hari Rabu, 19 Juni 2024, dan
13 Zulhijah 1445 H: hari Kamis, 20 Juni 2024

Karena istimewanya Hari Tasyrik tersebut, maka seluruh ummat islam diharamkan untuk berpuasa. Mengutip buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, larangan ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan Nabisyah Al-Hadzali. Rasulullah SAW bersabda,

“Hari-hari tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah.” (HR Muslim)

Amr bin Ash turut meriwayatkan hal serupa. Ia berkata, “Bahwa hari-hari tasyrik merupakan hari ketika Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berbuka dan melarang kita untuk puasa.”

Adapun menurut riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hufadzah untuk berkeliling Mina dan menyeru, “Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik), karena hari-hari itu merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah Azza wa Jalla.” (HR Ahmad)

Abdul Wahid dalam buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah menjelaskan riwayat lain yang menyebutkan larangan berpuasa pada hari tasyrik. Pertama, ia mengutip Imam Nawawi dalam al Minhaj Syarh Shahih,

“Hari-hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari tasyrik tersebut dimasukkan dalam hari raya. Hukum yang berlaku pada hari raya juga berlaku mayoritasnya pada hari tasyrik, sehingga hari tasyrik memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan penyembelihan kurban, yaitu diharamkannya puasa dan dianjurkannya bertakbir ketika itu.”

Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Abi Murrah Maula bersama Abdullah bin Amr datang kepada Amr bin Ash. Maka, disuguhkanlah kepada mereka berdua makanan. Amr bin Ash berkata, “Makanlah,” tetapi Abdullah bin Amr menjawab, “Aku sedang puasa.”

Maka, Amr bin Ash berkata, “Makanlah, karena hari ini adalah hari di mana Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berbuka (makan) dan melarang dari berpuasa pada hari ini.” Malik berkata, “(yang dimaksud) Itulah hari-hari tasyrik.” (HR Abu Daud)

Mengingat istimewanya Hari Tasryik tersebut, maka kita harus memanfaatkan sebaik mungkin agar kita mendapatkan barakahnya.
Pertama kita gunakan untuk bersenang – senang, melakukan ibadah qurban dan tidak berpuasa. Bagi yang belum sempat menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha kemarin, masih ada kesempatan 3 hari kedepan untuk melakukan kurban, menyembelih kambing, menyembelih domba, sapi, ataupun kerbau. Selanjutnya dagingnya dibikin makanan lezat untuk bersenang-senang bersama keluarga, dibagikan kepada saudara, tetangga dan fakir miskin agar mereka ikut merasakan nikmatnya daging di hari istimewa ini.
Kedua, kita gunakan waktu yang istimewa ini untuk tetap mengingat Allah dengan mengumandangkan takbir, tahmid, tasbih seperti saat hari raya Idul Adha kemarin.
Kalau di hari raya Idul Fitri kita dianjurkan bertakbir hanya sehari, tepati di hari raya Idul Adha kita dianjurkan bertakbir sampai selesai hari tasyrik, yaitu 3 hari kedepan setelah hari raya Idul Adha agar islam Syiar dengan lantunan kalimat- kalimat Allah, ini sebagai keistimewaan Hari Tasryik agar kita semakin mengingat dan bersyukur kepada Allah, sebagaimana firmanNya:

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Semoga kita bisa mengambil hikmah Hari Tasryik tahun ini, agar kita tergolong hamba Allah yang Shalih, Ikhlas, yang tetap taat kepadaNya dan akhirnya bahagia dunia akherat.

Ali Musyafak
Kepala MTsN 1 Pati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Dilarang untuk menyalin artikel ini tanpa izin !!