PATI, Portaljateng.com – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pati pada November. Sejumlah Partai Politik (Parpol) mulai memanaskan mesinnya. Kamis (9/5), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mulai menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan empat Parpol, seperti Golkar, Nasdem, PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dan Partai Demokrat.
Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDI-P Pati Ali Badrudin menuturkan, rangkaian safari politiknya ini sebagai bentuk kesiapan jelang kontestasi Pilkada Pati.
Tentunya sebagai Parpol yang memiliki jumlah kursi terbanyak di DPRD Pati, komunikasi dengan Parpol lain sangat penting. Menurutnya, supaya nanti bisa terpilih Bupati Pati yang memang memiliki visi misi untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Pati.
“Kita silaturahmi, komunikasi politik, karena sebentar lagi kan Pilkada. Tujuan kita hanya silaturahmi untuk menciptakan kondusifitas saat pemilu nanti,” tutur Ali Badrudin.
Ali menegaskan, jika pertemuan dengan empat Parpol ini bukan membicarakan soal koalisi untuk menghadapi Pilkada. Meski demikian, ia juga tidak menutup kemungkinan jika dikemudian hari pihaknya bakal membuka koalisi.
“Tetapi jangan diprediksi kita akan koalisi. Mungkin nanti kita akan koalisi, yang penting untuk kesejahteraan masyarakat Pati,” jelasnya.
Ali yang juga Ketua DPRD Pati ini menambahkan, dipilihnya keempat Parpol dalam silaturahmi karena dirasa memiliki pandangan politik yang sama dengan PDI-P. Terkait Parpol lain, dirinya juga tidak menutup kemungkinan bakal ada pembicaraan serupa.
Pada intinya, adanya silaturahmi ini diharapkan bisa menyelaraskan tujuan untuk menjaring bakal calon Bupati Pati yang terbaik untuk Kabupaten Pati yang lebih baik lagi.
“Kita awali di Golkar, karena suara terbanyak setelah PDI-P adalah Golkar. Kemudian di Nasdem, PKS, dan terakhir di Demokrat,” tutup Ali Badrudin.
Dalam kunjungannya bersama dengan kader PDI-P itu, pihaknya disambut langsung oleh keempat Ketua Parpol. Mulai dari Endah Sri Wahyuningati dari Golkar, Ali Mundir dari Nasdem, Narso dari PKS, dan Joni Kurnianto dari Demokrat.
Red