PATI, Portaljateng.com – Banjir sempat melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pati. Dalam hal ini, ratusan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Pati terkena dampaknya.
Direktur Utama PDAM Tirta Bening Pati Bambang Soemantri menyebutkan ada sekira 300-500 pelanggan PDAM yang terdampak banjir.
“Mungkin ada 300-500 pelanggan, seperti di Banjarsari di daerah Juwana,” kata Selasa (2/4/2024).
Meski demikian, menurutnya, banjir tak terlalu mengganggu pelayanan bagi para pelanggan.
“Kalau banjir itu tidak begitu signifikan untuk kaitannya dengan pelayanan PDAM, tapi ada kendala saat membaca meteran. Meterannya gak bisa dilihat karena di dalam air,” katanya.
Karena meteran tidak bisa dilihat, pihaknya pun akhirnya menentukan besaran biaya yang ditanggung pelanggan dengan menggunakan sistem rata-rata.
“Ya, kita menggunakan sistem rata-rata pemakaian para pelanggan setiap bulannya untuk menentukan biaya yang ditanggungnya,” ujarnya.
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa banjir justru membuat kualitas air PDAM semakin bagus.
“Kita itukan juga mengolah air sungai yang bisa darimana saja, kalau air banjir itu malah lebih enak daripada air sungai. Bayangkan air sungai itu tercampur (sampah) tapi air banjir malah lebih bersih dari air sungai,” paparnya.
Jadi, menurutnya, hujan dan banjir justru malah menguntungkan PDAM, karena kualitas airnya lebih bagus. Berbeda dengan kemarau justru musibah bagi PDAM.
“Ketika banjir malah kualitas air bisa lebih bagus, karena kita kan menggunakan sistem pengolahan. Air banjir lebih mudah untuk mengolahnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa selama banjir di Pati pihaknya juga menyalurkan sejumlah bantuan ke korban yang terdampak.
“Kalau bantuan banjir sembako pasti ada. Di Banjarsari, Sugiharjo, Juwana, mungkin ada 500-an untuk masyarakat umum,” pungkasnya
Red