PATI, Portaljateng.com -Sembilan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) yang berasal dari SMA Negeri 1 Pati, mengeluh dengan honor yang belum terbayar sampai hari ini dan diduga disunat salah satu oknum Dinas Pemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati.
Dua siswa SMA Negeri 1 Pati ditemui Portaljateng.com, Galih Putra, Nastiti dan didampingi guru pembina Hadi Suwigyo mengaku belum menerima honor pembayaran sama sekali.
Siswi Nastiti mengaku di hubungi inisial DK oknum Dinporapar Pati, untuk mengambil sendiri honor pembayaran Paskibraka di ruang bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat (Setda) Kabupaten Pati.
“Ada undangan di ruang Kesra tgl 8 maret dan juga dihubungi DK untuk mengabil Rp.200 ribu. Tapi karena surat yang tidak formal, kami semua dari SMAN 1 Pati sepakat semua tidak mendatangi undangan tersebut,” Ucap Nastiti, Kamis (21/3/2024).
Kembali DK mengundang Nastiti dan delapan Paskibraka yang berasal dari SMA Negeri 1 Pati ke Dinporapar Pati untuk penyelesaian pembayaran.
“Bertiga kami datang di Dinporapar pati, Arif Wijayanto dan Wicana sebagai perwakilan dari SMA Negeri 1 Pati. Tapi belum menemukan titik terang dengan DK dan kami tetap tidak mengambil uang Rp. 200 ribu tersebut karena tidak sesuai dengan nominal yang terlampir di Spj jadi kami tidak berani mengambil,” tambahnya.
Siswa Galih juga menyampaikan bahwa DK secara sembunyi-sembunyi ke sekolah memberikan uang honor ke siswa yang menjadi Paskibraka tahun 2023.
“DK memberikan uang Rp. 200 ribu dibeberapa sekolahan dan menyuruh tidak memberitahu kepada Paskibraka yang lain,” tutup Galih.
Red