SEMARANG, Portaljateng.com – Eksistensi Lapas Kelas Satu Semarang, Jawa Tengah, ihwal peningkatan pembinaan rohani Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) atau Narapidana, ternyata getol dilaksanakan tanpa mengenal rasa lelah.
Tak tanggung-tanggung, semenjak Lapas Semarang dinakhodai oleh Usman Madjid, sarana dan prasaran penunjang pembinaan itu perlahan mulai berbenah.
Seperti saat ini, mesti belum genap 4 bulan menjabat sebagai orang nomer satu di Lembaga Permasrakat Kelas I Semarang, Masjid At- Taubah yang berada didalam lingkungan lapas langsung direnovasi .
Bahkan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Masjid At- Taubah yang digelar pagi tadi, Jumat, 19 Januari 2024, dipimpin secara langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto.
“Awalnya pembangunan masjid At-Taubah dilakukan pada tahun 1993 dengan luas 225 meter persegi berkapasitas 250 orang, sementara warga binaan pemasyarakatan muslim berjumlah 1542 orang. Hal ini yang mendorong teman-teman untuk meningkatkan jamaah.” Ungkap Usman,
Masjid seluas 841 meter persegi berkapasitas 1000 orang itu, lanjut Kalapas, direncanakan dalam kurun waktu 3 bulah harus sudah selesai dikerjakan.
“targetnya masjid tersebut dapat digunakan untuk menunjang kegiatan idul fitri tahun ini.” pungkasnya,
Sementara itu, sebelum prosesi peletakan batu pertama dilaksanakan secara simbolis, Tejo Harwato, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM, Jawa Tengah mengatakan, pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan sejatinya bertujuan untuk menciptakan sosok manusia yang dinyatakan bersalah dimata hukum agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Sistem pemasyarakatan bertujuan mengembalikan lagi kepada masyarakat yang nantinya akan bermanfaat untuk bangsa dan negara. Oleh sebab itu kegiatan pembinaan yang dilaksanakan harus lebih kita tingkatkan. Mesti untuk merubah sikap dan perilaku itu adanya hanya di hati dan pikiran.” jelasnya,
Lebih lanjut, Tejo menuturkan, pembinaan kepribadian merupakan salah satu tolak ukur sejauh mana intervensi pembinaan yang dilakukan pemasyarakatan. Menurutnya, mengikuti nilai agama adalah suatu tuntunan yang wajib diikuti.
“Mudah-mudahan pembangunan ini dapat berdampak terhadap WBP yang lain, dari 200 jama’ah menjadi 400, dan terus bertambah. Selanjutnya semoga niatan baik ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir.” pungkasnya,
Usai sambutan, Tejo berkesempatan melakukan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Kepala Bidang Pembinaan, Muhammad Bahrun selaku Ketua Penyelenggara pembangunan masjid At-Taubah.
Bny