PATI, Portaljateng.com – Dampak luapan Sungai Godo setiap musim penghujan, tiga desa menjadi langganan banjir bandang, diantaranya Desa Sinomwidodo, Angkatan Kidul dan Angkatan Lor, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.
Desa Sinomwidodo sendiri sering terdampak banjir bandang setiap tahunnya di musim penghujan. Bahkan pada akhir tahun 2022 silam, bencana banjir bandang merenggut satu korban jiwa dan ribuan warga serta ratusan rumah.
Kendati menjadi langganan bencana banjir, Desa Sinomwidodo sendiri tidak menganggarkan dana kebencanaan pada tahun 2024. Padahal Desa Angkatan Kidul telah mempersiapkan dana kebencanaan sebesar Rp 50 juta, sedangkan Desa Angkatan Lor sebesar Rp 24 juta.
Kepala Desa Sinomwidodo Rakimin mengaku, tidak adanya anggaran darurat kebencanaan ini dikarenakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2024 dialihkan untuk kegiatan yang lain. Sayangnya dirinya enggan menyebut untuk apa peruntukan dana tersebut.
“Anggaran kami untuk yang lain, kemarin memang dianggarkan Rp 50 juta untuk membeli mesin sedot jika ada banjir. Kita anggarkan ya setiap tahun, tapi tahun ini tidak karena langganan banjir setiap tahun,” ungkap Rakimin, Rabu (10/1/2024).
Disamping itu, lanjutnya, dirinya merasa desanya selalu menjadi langganan banjir sehingga anggaran yang dikeluarkan selalu habis untuk penanganan bencana. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Sinomwidodo selalu mempersiapkan dana darurat bencana.
Karena tidak ada anggaran kebencanaan di tahun 2024, Rakimin berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati jika sewaktu-waktu terjadi musibah yang melanda desanya.
Terbaru, pada Selasa (9/1) Desa Sinomwidodo kembali dilanda banjir bandang akibat luapan Sungai Godo.
“Memang kemarin banjir, lokasinya ya masih sama seperti banjir sebelumnya. Kemarin saja saya sampai jam 04.00 WIB fajar membantu warga yang terdampak banjir,” tutupnya.
Why/Sty